1b:I[19532,["2266","static/chunks/870fdd6f-3912ca74b8a92cad.js","5802","static/chunks/69b09407-84c91e6eea8c708c.js","4316","static/chunks/ad2866b8-d0bec4e3c1a621aa.js","5992","static/chunks/5992-d7e44a2f5c9ef2a1.js","4014","static/chunks/4014-8fbf296e276d1190.js","2636","static/chunks/2636-63f5939d197c856c.js","5960","static/chunks/5960-075308b52f8454b8.js","6634","static/chunks/app/%5Bchannel_slug%5D/%5Bslug_url%5D/%5Bid%5D/page-9da53a10698cafea.js"],"default"] 1c:T706,

CEO JPMorgan Chase, Jamie Dimon, kembali mengkritik Bitcoin, menyatakan bahwa cryptocurrency terkemuka ini tidak memiliki nilai intrinsik dan banyak digunakan untuk aktivitas ilegal seperti perdagangan manusia, pencucian uang, dan serangan ransomware.

Dalam wawancara dengan CBS pada hari Minggu, Dimon, yang telah lama menjadi skeptis terhadap Bitcoin, menyamakan investasi dalam Bitcoin dengan merokok. "Saya menghormati hak Anda untuk membeli atau menjualnya, sama seperti saya menghormati hak Anda untuk merokok, tetapi saya tidak berpikir Anda seharusnya melakukannya," ucap Dimon.

Dimon menegaskan bahwa Bitcoin sebagai aset tidak memiliki nilai intrinsik dan sering disalahgunakan untuk kejahatan. "Bitcoin sendiri tidak memiliki nilai intrinsik. Ini digunakan secara luas oleh pelaku perdagangan manusia, pencuci uang, dan pelaku ransomware," tambahnya.

Meskipun kritik kerasnya terhadap Bitcoin, Dimon mengakui potensi teknologi di balik cryptocurrency, yaitu blockchain. JPMorgan, bank yang ia pimpin, sudah menggunakan blockchain untuk berbagai aplikasi, termasuk efisiensi dalam pengelolaan data dan transfer uang.

"Blockchain adalah teknologi yang nyata. Kami menggunakannya. Ini akan memindahkan uang. Ini akan memindahkan data. Ini efisien," kata Dimon. Selain itu, ia juga mengakui keberadaan stablecoin, yaitu mata uang digital yang nilainya terikat pada aset lain, sebagai salah satu bentuk cryptocurrency yang memiliki legitimasi lebih.

Pernyataan Dimon ini kembali memperlihatkan hubungan kompleks anta