Mudik Lebaran, sebagai salah satu tradisi tahunan yang dinantikan masyarakat Indonesia, seringkali diwarnai dengan peningkatan kejahatan siber, khususnya phishing. Tren transaksi digital yang melonjak selama Ramadan dan menjelang Lebaran menjadi kesempatan emas bagi pelaku kejahatan siber. Data menunjukkan peningkatan kasus phishing hingga 30 persen dibandingkan bulan lainnya, menargetkan tidak hanya individu tetapi juga usaha di sektor perhotelan dan travel.

Modus Operandi Pelaku Kejahatan Siber

Pelaku kejahatan siber terus mengembangkan metode canggih untuk menyelundupkan serangan phishing. Mereka sering menjebak korban dengan menyamar sebagai agen perjalanan atau hotel ternama, mencuri data pribadi dan informasi keuangan. Para penjahat ini memanfaatkan kepercayaan masyarakat terhadap brand terkenal, seperti dijelaskan oleh Panji Wasmana, National Technology Officer Microsoft Indonesia.

"Dengan mengenali pola serangan dan mengambil langkah-langkah pelindungan, kita bisa mengurangi tingkat keberhasilan serangan siber, menjaga data kita," ungkap Panji Wasmana.

Teknik Phishing dan Cara Kerja

Serangan phishing sering berupa email palsu yang tampak berasal dari platform ternama, mengarahkan korban ke halaman login palsu. Email tersebut berisi tautan atau lampiran yang terlihat sah tetapi berbahaya, bertujuan mencuri kredensial pengguna. Bahkan, untuk meningkatkan kredibilitas, halaman palsu ini sering memiliki CAPTCHA palsu.

Langkah Pencegahan untuk Individu dan Bisnis

Untuk melindungi diri dari ancaman phishing, berbagai langkah preventif dapat diambil baik oleh individu maupun pelaku usaha di sektor travel dan perhotelan, antara lain:

Menonaktifkan tautan mencurigakan dalam email.
Menggunakan jaringan internet yang aman dan multi-factor authentication (MFA).
Memastikan perangkat lunak keamanan selalu diperbarui.
Pantau aktivitas login mencurigakan dengan alat seperti Microsoft Defender XDR.

Bisnis juga disarankan untuk mengimplementasikan proteksi berbasis cloud dan meningkatkan kesadaran keamanan siber di kalangan karyawan. Investasi dalam keamanan siber bukan sekadar pengeluaran tetapi komitmen jangka panjang untuk menjaga kepercayaan pelanggan.

Tips Tambahan Melindungi Data Pribadi

Selain langkah di atas, perhatian lebih perlu diberikan saat menggunakan Wi-Fi publik dan berbagi informasi pribadi. Membuat kata sandi yang kuat dan menghindari berbagi informasi sensitif sembarangan adalah langkah praktis lainnya. Mewaspadai email atau pesan mencurigakan dapat menghindarkan kita dari potensi pencurian data dan transaksi ilegal selama mudik. Segera laporkan aktivitas mencurigakan untuk tindakan lebih lanjut.