Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, memimpin inisiatif penanaman ribuan pohon di kawasan Hibisc Fantasy, Puncak, Kabupaten Bogor, pada Sabtu, 8 Maret 2025. Aksi ini diawali pada hari kedua pembongkaran bangunan ilegal di area yang dioperasikan oleh PT Jaswita Lestari Jaya, dengan tujuan menghijaukan kembali lahan bekas kebun teh yang sebelumnya diubah menjadi destinasi wisata ala negeri dongeng.
Menurut Dedi, penanaman ini bersamaan dengan penertiban bangunan yang dinilai melanggar aturan pengelolaan lahan PTPN 1 Regional 2. "Kami berkomitmen untuk merestorasi kembali kawasan ini sebagai resapan air. Tanaman teh bukan solusi terbaik," jelas Dedi.
Dia menargetkan penanaman 23.000 pohon di area tersebut, dengan total 50.000 pohon disediakan Pemprov Jabar. "Hari ini, kami menanam 2.300 pohon," tambahnya.
Hingga kini, sejumlah delapan bangunan telah diruntuhkan, dengan 17 bangunan lainnya dijadwalkan untuk dibongkar. Proses pembongkaran dilakukan dengan bantuan lima alat berat dan Satpol PP Provinsi Jawa Barat.
Sebelumnya, Dedi memprakarsai pembongkaran di lokasi tersebut pada Jumat, 7 Maret 2025, dengan rencana selesai sebelum Idul Fitri 1446 Hijriah."Target kami selesai sebelum Lebaran, menunggu hasil dari Kementerian Lingkungan Hidup," ujar Dedi. Izin konstruksi hanya mencakup 4.800 meter persegi, padahal bangunan fisik mencapai 15.000 meter persegi.
Sebagian besar dari 25 bangunan yang melanggar tidak punya izin, sehingga pembongkaran difokuskan pada bangunan-bangunan tersebut.

"Kami juga mempertimbangkan pembongkaran jalan beton karena tidak ada izin" katanya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, menyambut baik langkah pembongkaran ini, mengingat beberapa kali teguran kepada PT Jaswita tidak digubris.

"Kami sudah memberikan peringatan keras," tukas Ajat.

Kementerian Lingkungan Hidup berencana menyegel 33 lokasi tambahan di Puncak. Empat di antaranya sudah dalam status pengawasan. Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq memberikan tenggat waktu satu minggu untuk penyegelan titik lainnya dan berencana menyelidiki dugaan pelanggaran hukum lingkungan lebih lanjut.