Bersama dengan Keraton Yogyakarta dan masyarakat Gunungkidul, PT Perusahaan Listrik Negara Energi Primer Indonesia (PLN EPI) meresmikan program pengembangan biomassa berbasis kerakyatan di Desa Berdaya Energi, Karang Asem. Ada dua agenda utama dalam peresmian yang terselenggara pada Selasa (11/2) kemarin, yaitu penanaman 50 ribu pohon multifungsi dan peresmian sebuah rumah bibit di wilayah tersebut.

Di lahan seluas 15 hektare, PLN EPI menanam 50 ribu bibit pohon multifungsi. Bibit-bibit itu terdiri atas berbagai jenis, antara lain gamal, indigofera, jati putih, dan kaliandra. Semua bibit tersebut berasal dari rumah bibit milik gabungan Kelompok Tani Asem Mulya.

Berdasarkan pernyataan resmi PLN EPI, penanaman 50 ribu pohon multifungsi ini dapat memberikan banyak manfaat. Salah satunya adalah manfaat dari daun-daun pohon multifungsi yang dapat menjadi pakan ternak. Tak hanya itu, ranting-ranting pohonnya juga berguna untuk kebutuhan cofiring biomassa pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Selain penanaman 50 ribu pohon multifungsi, PLN EPI juga meresmikan sebuah rumah bibit. Pengadaan rumah bibit ini berfungsi sebagai pusat penyemaian dan bank bibit masyarakat, Dengan fungsi itu, PLN EPI berharap dapat memenuhi kebutuhan penanaman yang berkesinambungan dan berdampak besar bagi masyarakat.

“Ekosistem biomassa ini tidak hanya mendukung ketahanan energi, tetapi juga ketahanan pangan dan lingkungan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal," jelas Antonius Aris Sudjatmiko selaku Direktur Biomassa PLN EPI.

Secara keseluruhan, Aris menyampaikan bahwa kedua kegiatan itu merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mendukung program transisi energi biomassa sebagai pengganti batu bara. Dia juga menyatakan bahwa program transisi ini sesuai dengan target PLN untuk mengurangi emisi karbon.

Tanggapan Keraton Yogyakarta dan Masyarakat Gunungkidul

Raden Mas Gusthilantika Marrel Suryokusumo selaku Kepala Bebadan Pangreksaloka Keraton Ngayoyagkarta Hadiningrat memberikan tanggapan baik terhadap program PLN EPI tersebut. Mewakili Keraton Yogyakarta, dia mengakui bahwa pihak Keraton mengizinkan penggunaan Sultan Ground karena program itu berdampak positif bagi perekonomian lokal.

“Dengan komitmen ini, kami memberikan izin penggunaan Sultan Ground tanpa biaya untuk mendukung masyarakat,” ungkap Gusthilantika Marrel Suryokusumo.

Parimin sebagai Kepala Kelurahan Karang Asem juga menyambut baik program PLN EPI tersebut. Menurutnya, program itu sangat bermanfaat karena dapat membantu mengurangi biaya pakan ternak dan memberikan peluang usaha tambahan.

Program pengembangan biomassa melalui penanaman pohon multifungsi serta peresmian rumah bibit ini ini merupakan langkah awal untuk menjadikan Green Economy Village sebagai kawasan hutan tanaman energi yang berkelanjutan. Dengan kolaborasi bersama Keraton Yogyakarta dan masyarakat Gunungkidul, PLN EPI berharap dapat menciptakan keberlanjutan energi yang nyata.