1b:I[19532,["2266","static/chunks/870fdd6f-3912ca74b8a92cad.js","5802","static/chunks/69b09407-84c91e6eea8c708c.js","4316","static/chunks/ad2866b8-d0bec4e3c1a621aa.js","5992","static/chunks/5992-13baa824d37d46e6.js","4014","static/chunks/4014-5652612f402bfa43.js","2636","static/chunks/2636-63f5939d197c856c.js","5960","static/chunks/5960-ad04dee958f7eadc.js","6634","static/chunks/app/%5Bchannel_slug%5D/%5Bslug_url%5D/%5Bid%5D/page-9da53a10698cafea.js"],"default"] 1c:T779,

Bareskrim Polri telah menetapkan satu tersangka dalam kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan 699 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Myanmar. Tersangka tersebut berinisial HR, seorang karyawan swasta berusia 27 tahun, yang diduga berperan sebagai perekrut korban.

Modus Penipuan Pekerjaan Luar Negeri

Tersangka HR dilaporkan menjanjikan pekerjaan sebagai customer service di Thailand dengan fasilitas dan gaji besar. Namun, para korban justru dikirim ke Myawaddy, Myanmar, dan dipaksa bekerja sebagai operator online scam. "Modus yang digunakan adalah penawaran kerja dengan gaji besar melalui media sosial," kata Brigjen Nurul Azizah, Direktur PPA dan PPO Bareskrim Polri, kepada wartawan pada Sabtu (22/3/2025).

Rekrutmen Melalui Media Sosial

Menurut hasil asesmen di RPTC Kemensos dan Asrama Haji Pondok Gede, para korban direkrut melalui Facebook, Instagram, dan Telegram dengan iming-iming gaji Rp10 juta hingga Rp15 juta, termasuk tiket dan biaya keberangkatan. Sayangnya, setibanya di tujuan, mereka dipaksa mengumpulkan nomor telepon untuk penipuan online dan diancam kekerasan jika gagal memenuhi target.

Dari 699 WNI yang dipulangkan, 116 di antaranya pernah terlibat dalam pekerjaan scam sebelumnya. Bareskrim Polri juga mengidentifikasi lima terduga pelaku lainnya yang kini dalam penyidikan. Polri telah mengeluarkan tiga laporan untuk proses hukum lanjutan.

Peringatan Kepada Masyarakat

Tersangka HR dijerat dengan Pasal 4 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang