Paket Mencurigakan Ditujukan kepada Wartawan Desk Politik

Kebebasan pers di Indonesia kembali mendapat ancaman setelah kantor Tempo menerima paket mencurigakan berisi kepala babi pada Rabu (19/3). Paket tersebut ditujukan kepada Francisca Christy Rosana atau Cica, wartawan desk politik sekaligus host siniar Bocor Alus Politik.

Paket yang dikemas dalam kardus berlapis styrofoam itu pertama kali diterima oleh satuan pengamanan Tempo sekitar pukul 16.15 WIB. Namun, Cica baru membuka paket tersebut keesokan harinya, Kamis (20/3) pukul 15.00 WIB, setelah kembali dari tugas liputan bersama rekan wartawan Hussein Abri Yusuf Muda Dongoran.

"Sudah tercium bau busuk saat kardus dibuka," ungkap Hussein yang membantu membuka paket tersebut.

Setelah dibuka sepenuhnya, terlihat kepala babi dengan kondisi kedua telinganya terpotong dan masih berlumuran darah.

Dugaan Teror terhadap Kebebasan Pers

Pimpinan Redaksi Tempo, Setri Yasra, menduga kuat bahwa pengiriman kepala babi ini merupakan bentuk intimidasi terhadap Tempo terkait pemberitaan mereka.

"Kami mencurigai ini sebagai upaya teror yang bertujuan menghambat kerja jurnalistik," tegasnya.

Setri juga menegaskan bahwa tindakan intimidasi semacam ini bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, yang menjamin kebebasan dan perlindungan bagi jurnalis.

"Kebebasan pers tidak boleh diteror, diganggu, atau diintimidasi dengan alasan apa pun," tambahnya.

Tempo Akan Koordinasi dengan Koalisi Kebebasan Pers

Menanggapi insiden ini, Wakil Pemimpin Redaksi Tempo, Bagja Hidayat, menyatakan bahwa pihaknya akan segera berkoordinasi dengan Koalisi Kebebasan Pers untuk menentukan langkah selanjutnya.

"Kami akan membahas respons terbaik terhadap kejadian ini. Tempo tetap berkomitmen menjalankan tugas jurnalistik sesuai dengan prinsip kebebasan pers," ujar Bagja.

Hingga saat ini, motif di balik pengiriman kepala babi tersebut masih belum diketahui. Namun, Tempo menegaskan bahwa mereka tidak akan mundur dari tugasnya dalam menyampaikan informasi kepada publik.