1b:I[19532,["2266","static/chunks/870fdd6f-3912ca74b8a92cad.js","5802","static/chunks/69b09407-84c91e6eea8c708c.js","4316","static/chunks/ad2866b8-d0bec4e3c1a621aa.js","5992","static/chunks/5992-d7e44a2f5c9ef2a1.js","4014","static/chunks/4014-8fbf296e276d1190.js","2636","static/chunks/2636-63f5939d197c856c.js","5960","static/chunks/5960-075308b52f8454b8.js","6634","static/chunks/app/%5Bchannel_slug%5D/%5Bslug_url%5D/%5Bid%5D/page-9da53a10698cafea.js"],"default"] 1c:T5bf,

Sebuah malapetaka udara melanda Honduras pada Senin malam, 17 Maret 2025, ketika pesawat Lanhsa yang membawa 17 penumpang jatuh sesaat setelah lepas landas dari Pulau Roatan. Kecelakaan ini mengakibatkan kematian 12 orang, termasuk musisi terkenal Honduras, Aurelio Martinez Suazo.

Jetstream yang dioperasikan oleh maskapai lokal tersebut mengalami malfungsi beberapa menit setelah tinggal landas dari Bandara Internasional Juan Manuel Gálvez menuju La Ceiba. Kejadian ini menyebabkan duka mendalam, mengingat banyak warga asing di antara korban, seperti warga AS, Prancis, dan dua anak menurut laporan The Sun.

Misi Penyelamatan yang Dramatis

Upaya penyelamatan dilakukan dengan gigih oleh tim setempat, meskipun kondisi lokasi cukup sulit dijangkau. Franklin Borjas, Kapten Pemadam Kebakaran Roatan, menyampaikan bahwa medan berbatu setinggi 30 meter membuat akses ke lokasi crash sangat sulit.

"Sangat sulit untuk mengakses lokasi kecelakaan pesawat karena bebatuan setinggi 30 meter," ungkap Borjas.

Langkah Cepat Pemerintah Honduras

Presiden Honduras, Xiomara Castro, segera membentuk Komite Operasi Darurat untuk menyokong upaya penyelamatan. Roatan, pulau yang dikenal sebagai destinasi wisata dengan terumbu karangnya, kali ini menjadi saksi tragedi pilu.

Insiden ini menambah daftar panjang kecelakaan di wilayah tersebut, memicu keprihatinan serius tentang keselamatan penerbangan.