1b:I[19532,["2266","static/chunks/870fdd6f-3912ca74b8a92cad.js","5802","static/chunks/69b09407-84c91e6eea8c708c.js","4316","static/chunks/ad2866b8-d0bec4e3c1a621aa.js","5992","static/chunks/5992-d7e44a2f5c9ef2a1.js","4014","static/chunks/4014-8fbf296e276d1190.js","2636","static/chunks/2636-63f5939d197c856c.js","5960","static/chunks/5960-075308b52f8454b8.js","6634","static/chunks/app/%5Bchannel_slug%5D/%5Bslug_url%5D/%5Bid%5D/page-9da53a10698cafea.js"],"default"] 1c:T755,

Wakil Ketua DPR, Sufmi Dasco Ahmad, menekankan bahwa rapat konsinyering Panitia Kerja (Panja) Revisi UU Tentara Nasional Indonesia di Hotel Fairmont adalah rapat yang dilaksanakan secara terbuka, menepis isu adanya pembahasan tertutup terkait revisi UU tersebut.

"Rapat ini diadakan secara terbuka, bisa dicek di agenda," kata Dasco di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/3).

KontraS Diminta Kirim Surat Resmi

Menanggapi aksi Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) di Hotel Fairmont, Dasco menyarankan agar mereka mengirim surat resmi lebih dulu jika ingin menyampaikan masukan. Ia yakin hal ini bisa mencegah masalah karena rapat dilakukan terbuka.

"Kalau ada teman-teman NGO ingin memberi masukan, kirim saja surat resmi untuk berpartisipasi," ujar Dasco.

Dasco juga menyatakan kejadian ricuh saat KontraS mendatangi rapat tersebut di luar kendali DPR, karena mereka tidak memberitahu akan hadir.

"Mereka tidak memberitahukan saat datang ke hotel, jika ada insiden, itu di luar kekuasaan pihak yang sedang rapat," lanjut Dasco.

Aksi KontraS Tolak RUU TNI

Sabtu (15/3), KontraS mendatangi Hotel Fairmont Jakarta memprotes pembahasan Revisi UU TNI oleh DPR dan pemerintah. Mereka membawa flyer berisi kritik dan berteriak meminta pembahasan dihentikan karena dianggap tertutup.

"Kami minta pembahasan dihentikan karena dilakukan secara diam-diam," ucap Andri Yunus, Wakil Koordinator K