1b:I[19532,["2266","static/chunks/870fdd6f-3912ca74b8a92cad.js","5802","static/chunks/69b09407-84c91e6eea8c708c.js","4316","static/chunks/ad2866b8-d0bec4e3c1a621aa.js","5992","static/chunks/5992-13baa824d37d46e6.js","4014","static/chunks/4014-5652612f402bfa43.js","2636","static/chunks/2636-63f5939d197c856c.js","5960","static/chunks/5960-ad04dee958f7eadc.js","6634","static/chunks/app/%5Bchannel_slug%5D/%5Bslug_url%5D/%5Bid%5D/page-9da53a10698cafea.js"],"default"] 1c:T6c7,

Fenomena produk MinyakKita yang menipu konsumen dengan isi yang kurang dari seharusnya kembali membuat geger netizen. Terdapat laporan terkait minyak goreng tersebut, yang seharusnya berisi 1 liter, hanya terisi 750-800 ml saat diukur. Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman membuktikan ini saat berkunjung ke Pasar Jaya Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

"Itu kurang dari satu liter, cuma 750-800 ml," ujar Amran, mengutip laporan pada Minggu (9/3/2025).

Lebih mengejutkan lagi, produk ini dijual seharga Rp 18.000, padahal Harga Eceran Tertinggi (HET) hanya Rp 15.700. Menyikapi temuan ini, Amran meminta Satgas Pangan untuk bergerak cepat mengusut produsen MinyaKita dan memberikan sanksi apabila terbukti bersalah, bahkan membuka peluang masuknya proses pidana. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Budi Santoso menyebut kasus pernah ditindak.

"Produsen ini dulu pernah terlibat penumpukan barang, mungkin video lama, tapi sudah dilaporkan ke polisi," jelas Budi, mengacu pada PT Navyta Nabati Indonesia (NNI) yang sudah disegel pada Januari 2025 atas pelanggaran distribusi.

PT NNI juga diketahui tidak memperbarui SPPT SNI, namun tetap memproduksi. Padahal izin edar dari Badan POM untuk MinyaKita belum diperoleh.

Tentang MinyaKita

MinyaKita sendiri merupakan program dari Kementerian Perdagangan dengan merek dagang resmi. Produk ini bertujuan menstabilkan harga minyak di pasar dan diluncurkan pada 6 Juli 2022 oleh Menteri Zulkifli Hasan. Dalam pengelolaan, sudah ada dua atur