Menjelang pertandingan penentu melawan Denmark dalam leg kedua, perempat final UEFA Nations League, Cristiano Ronaldo, kapten Timnas Portugal, mengungkapkan suasana tegang yang tengah dirasakan timnya. Pertandingan ini akan berlangsung di Stadion Jose Alvalade, Lisboa, pada Senin dini hari WIB (24 Maret 2025). Portugal menghadapi tantangan besar setelah kalah 0-1 di leg pertama akibat gol dari Rasmus Hojlund.

Optimisme Ronaldo di Tengah Kritik

Ronaldo, yang saat ini bermain untuk Al-Nassr, sebelumnya melontarkan kritik terhadap performa dirinya dan tim saat bertanding di Kopenhagen (21 Maret 2025). Namun, ia tetap optimis bahwa dukungan dari suporter di kandang akan menjadi kunci pembalikan keadaan.

"Suasananya memang lebih tegang, saya tidak akan menyembunyikannya. Kami sedang berada di momen menegangkan karena kami harus menang, tapi inilah keindahan sepak bola," katanya dalam konferensi pers, Sabtu waktu setempat.

Kesiapan Portugal Menghadapi Tantangan

Menurut Ronaldo, kekalahan di leg pertama bukanlah akhir segalanya. Ia merasa Timnas Portugal masih memiliki peluang besar untuk melaju ke semifinal. "Saya pernah kalah dalam pertandingan dalam 90 menit, tapi saya tidak pernah kalah di leg pertama. Ada pertandingan seperti itu, ada hari-hari buruk. Saya tidak bermain dengan baik saat itu, tim juga tidak, tapi itu bagian dari kehidupan," ungkapnya dengan penuh keyakinan.

"Besok, saya ingin meninggalkan Estadio Jose Alvalade dengan kepala tegak. Jika saya mencetak gol, tentu saya akan senang, tetapi jika tidak, saya berharap pemain lain yang mencetaknya. Yang terpenting adalah Portugal menang," tambah eks pemain MU, Real Madrid, dan Juventus ini.

Persatuan Tim sebagai Kunci Sukses

Ronaldo membantah anggapan bahwa timnas Portugal kekurangan sikap dan semangat juang dalam laga sebelumnya. Ia percaya bahwa tim dapat bersatu dan bangkit untuk meraih hasil positif. "Dalam sepak bola, tidak selalu bisa bermain sempurna. Sikap selalu ada dalam tim nasional," katanya, menekankan pentingnya persatuan dan energi positif dalam menghadapi laga nanti.

Di tengah kritik terhadap pelatih Roberto Martinez dari sejumlah pundit dan penggemar setelah kekalahan di leg pertama, Ronaldo membela sang pelatih. "Saya pikir tidak adil mengkritik pelatih karena kami semua berada di perahu yang sama," ujar pemain berusia 40 tahun itu, menambahkan bahwa tim masih memiliki kesempatan untuk membalikkan keadaan di leg kedua.